Share

Thursday 29 January 2015

Mobile Advertising Telepon Seluler Sebagai Alat Pemasaran yang Efektif


Mobile Advertising Telepon Seluler Sebagai Alat Pemasaran yang Efektif

Saat ini teknologi seluler tidak hanya dimanfaatkan sebagai alat komunikasi biasa. Tetapi lebih sebagai alat pertukaran informasi yang bersifat massal yaitu dari satu komunikator (sender) dengan satu atau banyak komunikan (receiver), begitu juga sebaliknya, tanpa ada batasan geografis dan waktu yang relatif kirim yang lebih  cepat dibandingkan dengan media lainnya (real time).

Sebagai salah satu media komunikasi, Mobile phone pada saat ini bukan lagi sebagai barang mewah, namun  telah menjadi sebuah kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan keberadaannya. Telepon seluler hampir
menguasai dunia dengan populasi yang lebih dari 6 milyar pengguna (sumber: mobithinking.com, diakses pada 12 Juni 2012). Hal ini setara dengan 87% dari jumlah populasi masyarakat di dunia.

Seiring dengan semakin majunya teknologi serta tingginya intensitas penggunaan mobile device khususnya Telepon Seluler (Ponsel) sebagai sarana komunikasi yang utama  oleh masyarakat Indonesia, menjadikan ponsel kian dimanfaatkan sebagai media pemasaran yang efektif.

Mobile advertising akhir-akhir ini marak dimanfaatkan oleh para agensi maupun marketers sebagai salah satu channel pemasaran. Dengan lebih dari 100 juta pengguna, hal tersebut menjadi salah satu alasan yang membuat Telkomsel Mobile Advertising menjadi strategi yang efektif untuk menjaring target pasar di Indonesia. Peluang market yang cukup besar inilah yang membuka kesempatan diluncurkannya beberapa layanan yang digabung dalam satu layanan Mobile Advertising, yang terdiri dari SMS Broadcast, SMS Profi ling,  SMS LBA (Location Based Advertising),  dan Pop Screen/MMS.

Menurut catatan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), hingga akhir  tahun 2011, jumlah pelanggan seluler mencapai angka 250 juta. Hal inilah yang membuat pelanggan seluler menjadi pasar yang menarik bagi para produsen maupun pemilik brand.

Perangkat Mobile Phone (Ponsel) di Indonesia.
Indonesia masih berada di urutan belakang diantara negara-negara asia lainnya, dimana hanya 19% pengguna yang sudah menggunakan smartphone, dibandingkan pengguna feature phone yaitu sebanyak 81%

Perbedaan dan Potensi
Kedua jenis perangkat mobile phone tersebut, yaitu smartphone dan feature phone, memiliki perbedaan dalam fitur dan kemampuan perangkat. Perangkat smartphone dijalankan melalui sistem operasi yang terinstalasi di perangkat tersebut, sehingga fungsi dari perangkat tersebut dapat menyamai fungsi sebuah komputer. Sedangkan di perangkat feature phone tidak didukung sistem operasi. Namun pada keduanya terdapat kesamaan, yaitu fungsi telepon seluler Phone, SMS, dan MMS. Oleh karena itulah jika dilihat dari sisi jumlah, layanan mobile advertising, khususnya yang berbasis SMS/MMS memiliki potensi bisnis yang besar. Popularitas SMS juga ditunjukkan berdasarkan hasil survey dari AC Nielsen yang menyatakan bahwa layanan SMS merupakan layanan yang paling banyak dimanfaatkan oleh pengguna perangkat mobile phone .

Meski saat ini terdapat banyak ragam layanan dari mobile phone, namun layanan standar seperti SMS dan MMS lah yang sangat diminati. Hal ini dapat dilihat dari laporan trafik berikut:

“SMS is not dead. SMS is still the king and will remain so for some time to come”

Di Indonesia, jumlah trafi k SMS selalu meningkat setiap tahunnya, terlebih pada waktu-waktu tertentu, sepert :  menjelang hari raya idul fi tri, hari natal, imlek, dan tahun baru.

Sementara, untuk segmen usaha, SMS banyak dimanfaatkan untuk menginformasikan  keberadaan  bisnisnya, antara lain :  pindah alamat, membuka cabang/kantor baru, promo diskon, program/produk baru, dll.

Mobile phone memiliki sebuah value, dimana efektifi tas komunikasi pemasaran dirasa  lebih baik, karena informasi akan langsung di akses secara pribadi oleh target penerima pesan (target market). Saat ini, telah terjadi segmentasi dalam hal komunikasi pemasaran, yaitu segmen pesan yang lebih tepat dikomunikasikan secara  massal (media massa, billboard, iklan TV, dll), dan segmen pesan  lainnya yang lebih tepat dikomunikasikan secara  personal (direct mail, SMS/MMS). Hal ini lah yang melatar belakangi pemanfaatan mobile media (ponsel) sebagai alternatif kegiatan pemasaran.(sebagai salah satu media promosi)

Iklan Mobile yang  didominasi oleh iklan berbasis SMS diperkirakan menyumbang +/- 90% pendapatan iklan  mobile secara global. Dengan jumlah pelanggan seluler yang sangat besar, maka  strategi komunikasi yang bersifat personal yang di kirimkan secara masal melalui SMS menjadi pilihan yang efektif sekaligus efi sien. Efektif dengan pengiriman pesan yang bersifat massal (blast), mampu meraih target demografi s pasar yang diinginkan, dapat dilakukan kapan saja,  dan dimana saja tanpa harus menunggu waktu tayang di iklan TV atau membaca majalah.

Mobile Advertising
Menurut catatan yang diperoleh dari salah satu media bisnis di Indonesia,  pertumbuhan mobile advertising (iklan via perangkat seluler) pada kuartal kedua tahun 2011 di Indonesia mencapai 3,8 miliar. Bahkan, jumlah total iklan di enam bulan pertama 2011 mencapai 53 miliar. Nominal itu hampir setara dengan total iklan di 2010 sebesar 52 miliar.

Pertumbuhan fenomenal untuk iklan mobile terjadi pada awal 2011 terus memicu pertumbuhan bisnis melalui perangkat seluler, Indonesia bahkan dinobatkan sebagai pasar kedua terbesar di dunia untuk mobile advertising. Pertumbuhan iklan mobile ini  terkait dengan penurunan harga data dari operator, promosi besar-besaran yang dilakukan oleh perangkat seluler, harga telepon seluler yang relatif murah (terjangkau oleh masyarakat umum), serta konten mobile yang semakin beragam. Fitur dari  iklan mobile dilihat sebagai kelebihan/kekuatan bagi pihak pemasaran dalam hal proses menyebar luaskan pesan, selain  sebagai upaya untuk membangun brand, juga meningkatkan omset penjualan. Apalagi, saat ini kita berada dalam puncak penyebaran adopsi teknologi yaitu proses pembayaran melalui telepon seluler.

Dengan basis pengguna/pelanggan seluler Indonesia yang mendekati jumlah total penduduk, pelanggan seluler menjadi target pemasaran yang menarik bagi para produsen maupun pemilik brand. Hal tersebut menjadi peluang bisnis hingga memunculkan layanan mobile advertising. Mobile advertising menjadi media promosi yang fleksibel dalam menjangkau konsumen maupun calon konsumen.

Seperti diketahui bahwa produk mobile identik dengan telepon seluler yang bersifat pribadi secara kepemilikan. Tidak seperti media massa dengan receiver (penerima) yang luas, telepon seluler menjadi sebuah media komunikasi langsung (direct) tanpa tatap muka kepada masing-masing pengguna serta lebih istimewanya adalah penggunanya atau targetnya dapat di profi l sesuai dengan segmentasi yang diinginkan.

“Pertumbuhan fenomenal untuk iklan mobile terjadi pada awal 2011 terus memicu pertumbuhan bisnis melalui perangkat seluler, Indonesia bahkan dinobatkan sebagai pasar kedua terbesar di dunia untuk mobile advertising. “

Mobile advertising sebagai bagian dari media digital, dapat mengubah cara berkomunikasi para pemilik brand (merek) kepada konsumen maupun calon konsumennya yang memungkinkan informasi terkait iklan/promo maupun informasi langsung disampaikan kepada konsumen, tanpa mereka harus memilih atau mencari media tertentu.

Pengiriman iklan ke perangkat mobile bisa dilakukan melalui 3 cara yaitu:

1. SMS Broadcast, yaitu pengiriman pesan iklan dalam format SMS/MMS sesuai daftar nomor-nomor seluler (Bulk) yang dikirimkan secara massal (broadcast)  melalui web, dengan nama pengirim berupa nama (masking sender ID) ke nomor-nomor member. Data disediakan oleh pengirim pesan iklan.

2. Location Based Advertising (LBA), pesan iklan dalam format SMS/MMS yang dikirimkan kepada nomor-nomor seluler yang berada di lokasi tertentu,  atau biasa disebut layanan iklan/ promo melalui SMS dengan menggunakan teknologi pelacakan lokasi dalam jaringan seluler dengan target pengiriman SMS yaitu pelanggan provider tertentu (TELKOMSEL) di lokasi tertentu. Biasanya spot area yang dibidik adalah mall/ pusat perbelanjaan, atau public area lainnya.

3. SMS Profi ling  yaitu pengiriman pesan iklan dalam format SMS/MMS  yang dikirim kepada  profi l segmen penerima pesan yang di kehendaki oleh pengirim pesan. Profuil segmen yang dimaksud dapat dipilih berdasarkan : gender, lokasi, biaya tagihan pulsa, dan usia. Data disediakan oleh operator selular Pesan iklan dapat dikirimrkan  sesuai waktu dan jumlah yang diinginkan, dengan maksimal  160 karakter per SMS, dengan Masking Sender sampai dengan 11 karakter.

Efektivitas keberadaan Mobile Advertising dapat dilihat dari aspek :

a.  Kepastian membidik konsumen yang tepat  (khususnya SMP Profi ling)

b.  Kepastian jangkauan terluas, menjangkau 95% wilayah Indonesia

c.  Pesan lebih pribadi, dan dekat/langsung ke konsumen

d.  Efektivitas pesan iklan lebih terukur, dapat diklarifi kasi berdasarkan data yang terkirim

e.  Efektivitas biaya komunikasi, dapat diselaraskan dengan kebutuhan.

Melalui berbagai metode mobile advertising tersebut, kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pemasaran yang kita miliki.

Nah, tertarik untuk melakukan ekspansi bisnis melalui kekuatan mobile advertising? Berikut kami tampilkan profi l beberapa perusahaan yang telah sukses memaksimalkan bisnis mereka melalu mobile advertising. Semoga menginspirasi!***


Sumber : http://komunitas.yellowpages.co.id/mobile-advertising-telepon-seluler-sebagai-alat-pemasaran-yang-efektif/

ARTIKEL TERKAIT:

0 comments:

Post a Comment