Share

Friday 30 January 2015

Bagaimana Strategi Email Marketing ?



Bagaimana Strategi Email Marketing ?
Bagaimana Strategi Email Marketing ? email bukan saja sekadar alat untuk komunikasi belaka, namun lebih dari itu adalah merupakan sarana yang dapat dipakai untuk melakukan promosi dan penjualan.

Email adalah senjata yang sangat ampuh bagi para internet marketer. Namun demikian kita harus hati-hati dalam penulisannya kalau tidak ingin menjadi bumerang buat kita sendiri.

Kita harus bisa memahami beban psikologis bagi para penerima email. Sebaiknya hal ini jangan sampai kita abaikan begitu saja. Semakin banyak orang menerima email, semakin sedikit orang
menaruh perhatian pada masing-masing isi email tersebut.

Hal ini sering dijumpai pada kelompok-kelompok diskusi tertentu. Para netter pemula banyak melakukan hit yang tidak efektif secara berulang-ulang. Kondisi semacam ini terkesan sangat membosankan. Oleh sebab itu untuk dapat menarik perhatian sebanyak mungkin calon pembeli, kita harus pandai menyiasati metode yang selama ini biasa kita lakukan. Buat sedikit perubahan dengan memberi sentuhan personal agar mereka merasa dihargai.

Optimasi Email Marketing

HINDARI SPAM

Pemasaran melalui email merupakan salah satu sarana terbaik dalam melakukan promosi di internet. Jika anda mampu melakukan optimasi pada email maka akan memperoleh hasil yang menakjubkan dengan biaya yang sangat ringan.

Sebagai seorang internet marketer kita harus mengetahui apa dan bagaimana mengelola email sehingga bisa meningkatkan penjualan produk atau jasa kita di masa datang.

Banyak orang mengalami kesulitan dalam managemen email karena tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan dan ditinggalkan. Saya masih melihat banyak para pemasar online hingga saat ini menggunakan metode penawaran by email dengan sembarangan. Padahal cara ini sangatlah tidak dianjurkan.

Setiap hari ada saja email promosi masuk inbox saya tanpa diminta. Email penawaran semacam ini biasa dikenal dengan istilah SPAM atau unsolicited email. SPAM merupakan cara promosi yang sangat tidak professional. Dan saya menilai bahwa orang yang melakukan SPAM
adalah orang yang kurang kreatif dan frustasi. Bahkan dinegara maju yang telah memiliki aturan main berupaundang-undang pada dunia cyber mengkategorikan SPAM sebagai bentuk kejahatan. Mengapa demikian?

Sebab kehadiran email SPAM sangat mengganggu si penerima. Kalau sehari dapat SPAM 1 email mungkin masih bisa di tolerir. Tapi kebanyakan pelaku SPAM tidak akan puas dengan mengirimkan sebuah email saja. Mereka akan menjejali inbox para recipient dengan kiriman berkali-kali hingga mereka mendapat reaksi balik dari para korban.

Pernahkah anda mendapat email SPAM? Jika pernah, bagaimana reaksi anda? Apakah anda langsung mengikuti promosi atau ajakan dari si pengirim? Saya yakin tidak. Sangat jarang orang tertarik dengan email semacam ini.

LALU ARTINYA APA?

Jika kita tidak pernah tertarik dengan email SPAM maka orang lain pun memiliki selera yang sama dengan kita. Mereka tidak akan suka jika kita berkirim email kepada mereka tanpa diawali permintaan terlebih dahulu.

Jika kita tetap memaksakan diri untuk coba berkirim email SPAM, maka kita akan lelah dan frustasi. Kita telah bersusah payah mencari dan mengumpulkan alamat email baik dari media offline maupun online. Kemudian mengirimkan secara berulang kali.

Namun apa hasil yang diperoleh? Nothing. Tidak ada. Sangat jarang
orang membeli produk hasil tawaran email SPAM.

Jika kita telah memutuskan untuk terjun pada bisnis online tinggalkan cara-cara yang kurang baik tersebut. SPAM hanya akan menghancurkan bisnis dan kredibilitas kita. Jika saja orang yang kita kirimi SPAM tidak senang dan melaporkan pada organisasi anti-spam dunia atau ISP atau penyedia jasa layanan email, maka rekening kita akan langsung diblokir tanpa ampun.

Nah, lalu bagaimana nasib bisnis dan kredibilitas anda di dunia maya? Akan hancur tentunya. Kita akan mengalami kesulitan untuk
membangun nama kita yang terlanjur coreng.

Sumber : http://trik-meraup-uang.blogspot.com/2009/09/strategi-promosi-menggunakan-email.html

ARTIKEL TERKAIT:

0 comments:

Post a Comment